Sekilas tentang institusi Universitas Chulalongkorn. Universitas Chulalongkorn adalah institusi pendidikan tinggi pertama di Thailand, akan tetapi dalam hal landasan dan persiapan pendirian universitas, telah dilakukan hampir setengah abad sebelumnya. Perubahan ekonomi, sosial dan politik di seluruh dunia pada akhir abad kesembilan belas memaksa Siam, sebutan resmi Thailand hingga tahun 1939, untuk beradaptasi guna menghindari penjajahan Barat. Raja Chulalongkorn (Rama V) memperkenalkan kebijakan kerajaan untuk memperkuat dan memperbaiki pemerintahan sehingga negara tersebut berhasil melawan gelombang kolonialisme.
Salah satu bagian utama dari kebijakan ini adalah memperbaiki sistem pendidikan di Thailand (Siam) untuk menghasilkan personel yang mampu bekerja baik di sektor publik maupun swasta. Raja Chulalongkorn (Rama V) mempunyai hubungan baik dengan Indonesia karena Raja Chulalongkorn melakukan tiga kali kunjungan ke pulau Jawa Indonesia pada tahun 1871, 1896 dan 1901. Banyak kebudayaan Thailand Sebagian dipengaruhi oleh Indonesia. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa masyarakat Thailand tertarik dengan seni dan budaya Indonesia.
Hari Selasa tanggal 27 Februari 2024, pukul. 09.45 Dosen dan Mahasiswa dari Fakultas Seni Rupa dan Terapan, Universitas Chulalongkorn yang berjumlah 20 orang, datang untuk belajar tentang musik tradisional Indonesia, yaitu musik tradisional “Keroncong” di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok, pada kegiatan tersebut mahasiswa bermain keroncong sesuai dengan gaya keroncong Yogyakarta. Untuk kegiatan pembelajaran musik dibantu pengajarannya oleh Bapak Sudharmanto staf Penerangan Sosial dan Budaya dengan Ibu Sari Suharyo staf Atase Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberikan pengajaran bagaimana cara memainkan Musik Tradisional Indonesia. Pada kegiatan selanjutnya memberikan pengajaran kepada mahasiswa dari Chulalongkorn untuk memainkan alat musik, alat music tersebut disebut ” Gamelan” alat musik ini mirip dengan alat musik Thailand, setelah siswa mengetahui cara memainkannya. mereka dapat memainkan lagu indonesia berjudul “Rasa Sayange”.
Selanjutnya Guru dari Sekolah Indonesia Bangkok (SIB), Ibu Thubany memberikan pengajaran bermain alat musik tradisional “Kolintang” mereka sangat senang dan antusias dalam memainkan alat musik tradisional tersebut.
Leave a Reply