Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilnu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah melakukan kerjasama dengan Sekolah Indonesia Bangkok (SIB) pada hari Rabu, 18 Juli 2018, bertempat di SIB, KBRI Bangkok, Thailand, dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran diantaranya Gerakan Literasi Nasional, Bersahabat Melalui dongeng dan Gerak Lagu di TK dan Penugasan Dosen Kesekolah (PDS) dengan mengusung tema “Pembelajaran dan Penilaian High Order Thinking Skills (HOTS).” Kegiatan ini dibuka oleh Bapak Kepala sekolah SIB, dan dan dapat berhasil dengan peran serta siswa TK, SD, SMP, guru-guru SIB Bangkok dan karyawan, dan seluruh tim dosen PGSD UMM.
Gerakan Literasi Nasional (GLN) sebagaimana yang telah digagas oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mulai tahun 2017 ini telah dilaksanakan di Sekolah Indonesia Bangkok. GLN di SIB dimulai pukul 08.00 di halaman SIB pada siswa kelas 7-9 Sekolah Menengah Pertama. Para siswa dibentuk berpasang-pasangan. Setiap pasangan mendapatkan masing-masing 1 buku yang terdiri atas buku ensiklopedia matematika, buku sains maupun buku tentang budaya Indonesia. Setelah mendapatkan buku, para siswa diminta membaca buku selama 10 menit. Semua siswa diminta untuk menceritakan kembali bacaan yang dibaca sebelumnya. Pada tahap ini, tampak keaktifan dan kemampuan siswa dalam berinteraksi yang sangat tinggi.
Pada sesi selanjutnya, dilakukan GLN yang difokuskan pada literasi sains untuk kelas 4-6 SD. Percobaan tentang mengembangkan balon menggunakan air cuka, air mineral serta soda kue. Para siswa sangat antusias, hal ini mampu menambah keterampilan siswa, karena belajar tidak hanya dengan mengingat namun terampil untuk mencoba tentang materi gas yang menyebabkan balon mengembang. Kemudian, dilanjutkan percobaan kedua yaitu tentang materi massa benda melalui percobaan menjatuhkan kelereng pada cairan yang berisi air mineral, minyak serta shampoo. Antusiasme siswa sangat luar biasa, bahkan diskusi aktif juga terjadi. Hasil diskusi diperoleh kesimpulan bahwa kerapatan zat pada shampoo lebih tinggi dari minyak. Sedangkan kerapatan zat pada minyak lebih tinggi daripada air mineral. Dengan demikian, percobaan ini sangat bermanfaat bagi siswa. Para siswa belajar melalui learning by doing.
Kegiatan pengenalan dongeng dan Gerak Lagu di TK ini dimulai dengan strategi bagaimana sebagai pendidik dapat memberikan kenyamanan dengan pendekatan dongeng terlebih dahulu. Dongeng dan Gerak Lagu melatih motorik kasar dan motorik halus sejak dini merupakan hal awal untuk mengembangkan motoriknya. Bersahabat melalui dongeng dan gerak lagu di TK merupakan hal yang tidak mudah dikarenakan pada jajaran anak usia dini tidak mudah menerima orang baru pada lingkungannya. Dengan melalui dongeng dan antusiasme guru siswa-siswi TK yang awalnya malu-malu, mulai merasa rileks dan kreatif.
Selanjutnya pembelajaran gerak dan lagu diisi dengan koreo berbasis gerak transportasi seperti gerak menyerupai sepeda, gerak menyerupai becak, gerak menyerupai kereta api, gerak menyerupai Pesawat, dan gerak menyerupai perahu mendayung perahu. Hal ini sangat memacu perkembangan motorik halus dan kasar. Dengan gerak dan lagu memaksimalkan siswa/i di TK SIB Bangkok memiliki kreatif, memaksimalkan potensi diri dan betul- betul memberikan pengalaman belajar dengan nyaman, belajar dengan mengenal transpotasi, belajar dengan kreatif dan belajar menyeimbangkan otak kanan dan kiri.
Selanjutnya tim melakukan melakukan pembelajaran dan penilaian HOTS di kelas IV. Kegiatan ini dilakukan seiring dengan implementasi kurikulum 2013, diharapkan adanya perubahan paradigma pada pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran yang pada awalnya berpusat pada guru (teacher Centered) berubah menjadi berpusat pada siswa (student centered). Guru diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi pembelajaran.
Pada praktiknya, penerapan pembelajaran HOTS bukan hal yang mudah dilaksanakan oleh guru. Saat ini guru diharapkan mampu menyusun soal-soal HOTS agar siswa tidak hanya menjawab pada level C-1 (mengetahui), C-2 (memahami), dan C-3 (menerapkan), tetapi juga pada level C-4 (sintesis/analisis), C-5 (evaluasi) dan C-6 (berkreasi). Pembuatan soal HOTS bertujuan untuk meningkatkan kualitas soal dan membiasakan siswa mengerjakan standar olimpiade internasional. Pembuatan soal HOTS pada dasarnya adalah hal yang baik, tetapi hal ini harus diawali dengan pembelajaran yang HOTS juga, karena akan terasa ganjil manakala pembelajarannya biasa saja, tetapi guru pada saat pembelajaran memberikan soal-soal HOTS pada saat penilaian hasil belajar siswa. Dengan demikian, penilaian HOTS harus diawali atau didasari oleh pembelajaran yang HOTS.
Untuk menguatkan kerjasama yang sudah terjalin, telah diadakan lagi penandatanganan kerjasama antara UMM, SIB dan KBRI Bangkok untuk lima tahun yang akan datang. Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Mustari, M. Pd., berpesan agar UMM dapat lebih memerinci program kegiatan per tahun yang terdiri dari pendidikan, pengabdian, dan penelitian. Hal ini diharapkan Sekolah Indonesia Bangkok dapat memiliki kesempatan untuk bekerjasama dengan instansi lain, dan UMM juga berkesempatan untuk bekerjaama di sekolah-sekolah lain di luar negeri.

MOU oleh Atase Pendidikan
KBRI Bangkok ke UMM


