Universitas Islam Bandung kunjungi Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok

Pada tanggal 9 Januari 2019, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (Atdikbud KBRI)  di Bangkok telah mengadakan pertemuan dengan Universitas Islam Bandung (Unisba), yang diwakili oleh 18 partisipan, terdiri dari Direktur Pascasarjana, Kepala Departemen, Staf Badan Penjaminan Mutu, Dosen, dan mahasiswa pascasarjana. Bertempat di Ruang Pertemuan KBRI Bangkok. Pertemuan ini dilaksanakan dalam bentuk paparan, diskusi dan tanya jawab mengenai industri pendidikan di Thailand untuk membangun kerjasama antara Unisba dan universitas di Thailand serta meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, khususnya pada program Pascasarjana Unisba.

Pertemuan tersebut diawali dengan pemaparan dari Direktur Pascasarjana Universitas Islam Bandung, Prof. Dr. H. Dey Ravena, S.H., M.H, menurutnya  “Unisba berkeinginan untuk membangun kerjasama dengan universitas di Thailand  dengan mendapatkan fasilitasi dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan”, dengan adanya fasilitasi dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan diharapkan dapat memperlancar dan meningkatkan kerjasama antara Unisba dengan berbagai universitas di Thailand, mulai dari pertukaran informasi dan publikasi ilmiah, joint research, pertukaran mahasiswa dan dosen hingga konferensi internasional guna menghadapi era 4.0.

Selanjutnya, disampaikan respon dari Atdikbud, Prof. Dr. Mustari, M.Pd., bahwa pihak kedutaan besar menyambut baik keinginan dari Unisba. Dalam menghadapi era 4.0 universitas berlomba-lomba membangun kerjasama dengan universitas di luar negeri. Menurut Atdikbud, “kerjasama memberi efektivitasnya untuk membangun kegiatan lanjutan seperti pertukaran mahasiswa dan dosen, penelitian bersama, seminar penelitian, transfer kredit, dan double degree. Kerjasama ini merupakan misi ASEAN menjadi kawasan terbuka untuk menjalankan kegiatan lanjutan tersebut”. Beliau juga menambahkan perlu adanya penanganan yang maksimal dalam pembuatan kerjasama agar MoU yang dibuat tidak menjadi pasif, MoU sebaiknya tidak memiliki jangka waktu yang terlalu panjang dan baiknya ada peninjauan ulang sekitar 2 tahun sekali. Perlu juga dibentuk tim khusus agar tidak ada tumpang tindih tugas dalam pelaksanaan pembentukan kerjasama. Mengenai pendidikan di Thailand, hubungan universitas dengan industrialisasi sudah lebih maju, sinkronisasi kurikulum juga sejalan dengan industri dan mendapat dukungan dari masyarakat dan pemerintah. Sehingga, kerjasama ini akan sangat baik untuk saling bertukar keunggulan pendidikan diantara dua negara – (idh).

Foto bersama dalam rangka kunjungan Universitas Islam Bandung ke Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok
Pemberian Cinderamata oleh Direktur Pascasarjana Universitas Islam Bandung, Prof. Dr. H. Dey Ravena, S.H., M.H (kiri) kepada Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok, Prof. Dr. Mustari, M.Pd. (kanan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *