Di awal masa tugasnya sebagai guru Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di KBRI Bangkok, Rury Luberti berkesempatan untuk berkoordinasi sekaligus berbuka puasa bersama dengan beberapa mahasiswa Indonesia Thailand yang berhimpun dalam Perhimpunan Mahasiswa Indonesia Thailand (Permitha). Acara yang berlangsung pada tanggal 13 Mei 2019 dan bertempat di salah satu restoran halal di Bangkok ini diinisiasi oleh Prof. Dr. Mustari, M.Pd., Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Bangkok. “Kesempatan ini adalah kali kedua saya untuk bertemu dan berkoordinasi dengan ‘agen-agen’ yang sedianya akan membantu tugas saya di sini untuk berdiplomasi bahasa dan budaya,” ungkap Rury senang. Pada hari sebelumnya, 12 Mei 2019, ia telah bertemu dengan para mahasiswa Thailand alumni Indonesia dan membahas kesempatan bekerjasama terkait dengan pengajaran BIPA di Thailand.
Selain membahas koordinasi antara pengajar BIPA dan mahasiswa, Atdikbud dan para mahasiswa juga membicarakan tentang pembentukan kepengurusan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) di Thailand. Ide pembentukan kepengurusan KAGAMA Thailand ini muncul karena ada begitu banyak alumni UGM tersebar di Thailand, baik untuk bekerja maupun untuk melanjutkan studinya. Sampai berita ini dimuat, paling tidak sudah tercatat ada 32 mahasiswa alumni UGM di Thailand dan diperkirakan jumlahnya masih akan terus bertambah.
Dalam arahannya, Atdikbud yang juga merupakan alumnus UGM menekankan bahwa pembentukan kepengurusan KAGAMA di Thailand ini akan berfungsi sebagai wadah untuk bersilaturahmi dan berjejaring antaranggota sehingga nantinya jaringan yang terbentuk ini secara khusus akan memberikan manfaat bagi anggota-anggotanya dan secara umum juga akan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Para mahasiswa yang hadir dalam pertemuan ini menyambut dengan antusias wacana ini. Mereka dengan bersemangat saling bertanya dan bertukar pikiran tentang bagaimana kepengurusan KAGAMA ini akan dilaksanakan. Selanjutnya, direncanakan bahwa pembentukan kepengurusan KAGAMA Thailand akan dilakukkan sesuai dengan arahan dari Pengurus Pusat (PP) KAGAMA di Indonesia dengan mengacu pada AD/ART-nya. Setelah dirasa cukup berdiskusi, acara ditutup dengan bersantap makanan berbuka serta kegiatan beramah-tamah lainnya.