Pada tanggal 26–28 Juni 2019 lalu, para gubernur dan walikota ibu kota negara di ASEAN atau yang mewakili berkumpul di Bangkok dalam acara the 7th Meeting of Governors and Mayors of ASEAN Capital (MGMAC 2019). MGMAC 2019 merupakan acara pertemuan antara gubernur dan walikota ibu kota negara-negara ASEAN untuk membangun jaringan dan mendiskusikan permasalahan perkotaan. Selain itu, acara ini juga dimaksudkan untuk mempererat hubungan antar kota-kota mitra sister city Bangkok melalui promosi kota dan penandatanganan MoU kerja sama. Acara pembukaan dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2019, sidang pada tanggal 27 Juni 2019, dan terakhir ditutup dengan kunjungan ke Hua Takhe pada tanggal 28 Juni 2019.
Pertemuan MGMAC 2019 ini dipimpin oleh Gubernur Bangkok, Jenderal Polisi Aswin Kwanmuang, dan dihadiri oleh wakil dari tujuh pemerintah daerah ibu kota negara-negara ASEAN lainnya, yaitu Bandar Seri Begawan, Phnom Penh, Viantiane, Kuala Lumpur, Nay Pi Taw, Singapura, dan Hanoi. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Biro Kerjasama Luar Negeri DKI Jakarta, dan Dinas Pariwisata DKI Jakarta, serta Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya (Pensosbud) dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Bangkok. Selain itu hadir pula Mr. Lee Yoong Yoong sebagai wakil dari Sekretariat ASEAN.
Dalam sidang pleno, dibahas program-program yang dilakukan di kota masing-masing dalam hal pembangunan kota yang berkelanjutan (city development sustainability). Sebagai contoh, pemerintah Kota Bangkok merujuk dua pilar Komunitas ASEAN, yakni Komunitas Ekonomi serta Komunitas Sosial Budaya. Dalam kaitan ini, Kota Bangkok memfokuskan pada pembangunan potensi generasi muda dan ekonomi masyarakat. Pembangunan potensi generasi muda dilakukan melalui peningkatan kesempatan dan kesetaraan pendidikan. Selain itu juga diusulkan pula program pertukaran pelajar antar ibu kota negara ASEAN. Hal ini selain guna meningkatkan rasa percara diri dan kemampuan berbahasa Inggris para siswa, juga untuk saling mengenal budaya masing-masing sehingga menjadi penguat people-to-people contact dan Komunitas ASEAN.
Selanjutnya pada tanggal 28 Juni 2019 secara terpisah dilakukan penandatangan Pengaturan Pelaksanaan Kerjasama Pendidikan antara Pemprov DKI Jakarta dan Pemerintah Bangkok Metropolitan Kerajaan Thailand sebagai tindak lanjut dari kunjungan kehormatan delegasi Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Thailand kepada Gubernur Bangkok pada tanggal 29 Maret 2019 dan juga untuk mengimplemementasikan Memorandum Saling Pengertian tentang Kerjasama Sister City antara Bangkok-Jakarta yang ditandatangani pada tahun 2019. Kerja sama di bidang pendidikan ini bertujuan untuk membangun ikatan resmi dan mendorong program pertukaran yang efektif di masa yang akan datang. Kedua pihak tersebut menyetujui beberapa poin kerja sama, yaitu program pertukaran pelajar untuk meningkatkan keterampilan seni dan budaya, serta kerja sama dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman administrator, guru, serta tenaga kependidikan lainnya. Selain itu disepakati juga poin-poin teknis pelaksanaan, yakni anggaran, pertemuan tahunan dan insidentil untuk evaluasi program, dan masa berlakunya Pengaturan Pelaksanaan tersebut.
Sebelumnya Duta Besar KBRI Bangkok Ahmad Rusdi menugasi Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya, dan Kepala Sekolah Indonesia Bangkok untuk melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah Kota Bangkok Metropolitan termasuk menemui Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anis Baswedan. Harapan Gubernur Bangkok, Gubernur Jakarta, serta Dubes Ahmad Rusdi ialah agar program ini efektif dan cepat dilaksanakan. Oleh karena itu, berdasarkan koordinasi dan penandatanganan Pengaturan Pelaksanaan Kerjasama Pertukaran Pelajar Bangkok-Jakarta di MGMAC 2019 ini, maka kedua belah pihak menyepakati permulaan program ini pada bulan September 2019, dengan terlebih dahulu memastikan kesiapan-kesiapan teknis.(rury)
