Bangkok. Kamis, 15 Agustus 2019. Pada pagi hari ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia Bangkok (KBRI Bangkok) menerima kunjungan delegasi Lembaga Manajemen FEB-UI yang terdiri atas 45 manajer perusahaan dari 15 BUMN di Indonesia. Delegasi dari Indonesia tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi dengan KBRI sekaligus menjajaki peluang bisnis antara Indonesia dan Thailand. Sebelumnya, mereka telah mengikuti program asesmen dan pelatihan di Thailand yang diinisiasi oleh Training Development and Service Division FEB-UI. Para manajer BUMN yang hadir dalam kunjungan tersebut disambut di Wisma Kedutaan Besar Republik Indonesia.
Setibanya di KBRI, delegasi diterima oleh Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Bangkok, Lingga Setiawan. Selanjutnya, salah satu perwakilan delegasi Lembaga Manajemen FEB-UI memperkenalkan diri dilanjutkan dengan paparan dari Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Bangkok. Secara garis besar, Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Bangkok menjelaskan alasan mengapa kondisi perekonomian Thailand cenderung lebih baik daripada Indonesia. Thailand lebih aktif mendorong sektor perekonomian dengan selalu melakukan reformasi tata kelola yang lebih baik. Lebih lanjut, Thailand berusaha untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja sehingga industri bisa lebih berkembang dan menjadi lebih stabil. Akibatnya, industri dan perusahaan di Thailand memiliki tingkat sustainability tinggi sehingga mereka mulai beralih ke outbound investment yang membuat perekonomian makro domestik Thailand menguat.
Setelah paparan
dari Koordinator Fungsi Ekonomi, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi. Pada
umumnya, anggota delegasi bertanya tentang kesempatan dan posisi
perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk bisa berbisnis di Thailand. Menanggapi
pertanyaan-pertanyaan para partisipan, Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Bangkok
berpesan agar kita tidak minder, apalagi di era perdagangan bebas (AFTA), dan
harus selalu berusaha untuk turut serta dalam bidang industri dan usaha di
Thailand. Salah satu langkah Thailand mendorong perekonomian adalah dengan
memberi subsidi di dunia trading
sehingga pelaku bisnis merasa nyaman berbisnis di negara tersebut. Oleh karena
itu, para pebisnis Indonesia harus memanfaatkan fasilitas itu agar bisa turut
serta dan memiliki kesempatan dengan pelaku bisnis dari negara lain untuk
bersaing secara regional, bahkan global.