Konferensi Internasional “Human Capital Perspectives on Revolution 4.0 Era”

Saat ini manusia tidak hanya dianggap sebagai sumber daya manusia (Human Resource) yang bekerja dan mengabdi pada suatu lembaga, tetapi sumber daya manusia sudah menjadi sebuah aset atau modal manusia (Human Capital) yang dapat berkembang dan dilipatgandakan. Asosiasi Dosen Republik Indonesia (ADRI) bekerja sama dengan Rajamangala University of TechnologyKrungthep (UTK) mengangkat isu tersebut dengan menyelenggarakan Konferensi Internasional dengan tajuk “Perspektif Modal Manusia Pada Revolusi Era 4.0” di Cholchan Pattaya Beach Resort, Chon Buri pada tanggal 29 Juni 2019. Hadir peserta sebanyak 84 orang dosen yang berasal dari 33 universitas di Indonesia, serta beberapa dosen, dan mahasiswa dari UTK.

Konferensi tersebut dibuka secara resmi oleh Dr. Sukit Nithinai, Presiden UTK yang menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada ADRI Indonesia, para pembicara, dan KBRI Bangkok yang secara bersama menyelenggarakan konferensi ini. Ini menjadi suatu media kebersamaan dalam membangun dan mengembangkan perguruan tinggi yang bereputasi.

Selanjutnya dalam sambutan pembukaannya Prof. Dr. Mustari selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan mewakili KBRI Bangkok menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua mitra penyelengggara konferensi. Kolaborasi adalah kunci strategis dalam meraih kemajuan dan sangat dibutuhkan oleh para dosen untuk meraih profesionalitas. Atas nama Duta Besar KBRI Bangkok, disampaikan juga bahwa KBRI senantiasa siap mendukung secara proporsional dan rasional program kolaborasi Internasional perguruan tinggi kedua negara dalam bentuk konfrensi, riset, dan lain-lain. .

Konferensi ini terbagi menjadi dua sesi yaitu sesi plenary dan sesi “Visiting Professor”

Sesi plenary diisi dengan paparan para pembicara dari berbagai lembaga yaitu Prof. Dr. Chira Hongladarom sebagai anggota Dewan UTK. Pada sesi ini, beliau menyampaikan tentang Kepemimpinan dengan Sumber Daya Manusia di era 4.0; India, Prof. Dr. Majinder Singh Dhaliwal, Chitkara University, yang membahas tentang keterampilan dan masa depan tenaga kerja, bagaimana lembaga pendidikan dapat mendidik keterampilan lunak dan keras untuk orang-orang agar siap untuk bekerja; Dr. Karen M. Fernandez dari Kementerian Pendidikan Tinggi Filipina, yang meyampaikan dan berbagi pengalaman tentang kerangka kerja dan strategi dari proses Internasionalisasi Pendidikan Tinggi Filipina, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang Kompetitif; Dubes Abdul Wahid Maktub, Staf khusus Menristekdikti RI yang meyampaikan tentang Perspektif Sumber Daya Manusia tentang Revolusi 4.0, Dalam mencari sinergi baru dan keseimbangan dimensi mental dan teknis; Gregory LaBarre, MA., berasal dari Amerika Serikat, yang membahas  tentang peran investasi asing di Thailand, dan apa faktor yang perlu dipertimbangkan.

Sesi “Visiting Professor” yang pembukaannya diisi dengan paparan Darius Hober, MA., dosen Rajamangala University of Technology Krungthep, Internasional College dari Amerika Serikat yang menyajikan makalah pengantar tentang kecerdasan emosional abad ke-21 dan dampaknya terhadap Bisnis 4.0. Selanjutnya Prof. Dr. Mustari, M.Pd. yang bertindak sebagai konsultan pada sesi ini menekankan bahwa semua orang harus tahu cara menangani teknologi baru karena teknologi akan mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *