Pekan terakhir bulan Juni 2018 menjadi hari-hari yang istimewa bagi KBRI Bangkok, khususnya untuk divisi Pendidikan dan Kebudayaan. Betapa tidak. Sejak Senin 25 Juni 2018 hingga Kamis 28 Juni 2018, tim dari Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia datang ke KBRI Bangkok guna meninjau langsung kesiapan KBRI Bangkok untuk disahkan menjadi Tempat Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (TUKBI) di luar negeri. Peninjauan yang sudah dirintis sejak akhir tahun lalu ini akhirnya dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Di samping meninjau lokasi yang sedianya akan dijadikan Tempat Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia, tim dari Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa juga melakukan sosialisasi UKBI terhadap sejumlah dosen dan mahasiswa Indonesia yang berada di Thailand serta warga Thailand yang mempelajari bahasa Indonesia.
Rangkaian kegiatan tim Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ini dimulai sejak tanggal 25 Juni 2018. Pukul 14:00 waktu setempat, tim dijemput oleh staf Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok. Berbagai persiapan pun mulai dilakukan, di antaranya adalah koordinasi langsung dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Bangkok, Prof. Dr. Mustari, M.Pd, agar agenda kegiatan hingga tiga hari ke depan dapat berjalan dengan lancar.
Selasa pagi, 26 Juni 2018, tim Pusat Pembinaan melakukan audiensi terkait dengan rencana pembentukan TUKBI di KBRI Bangkok. Dikemas dalam suasana yang santai namun tetap pada topiknya, Prof. Dr. Mustari, M.Pd bersama Kepala Pusat Pembinaan Prof. Dr. Gufran Ali Ibrahim saling bertukar pikiran dan pengalaman. Dalam perbincangan itu, dibahas pula sejumlah keunggulan Thailand yang patut dicontoh oleh Indonesia serta tingginya minat masyarakat Thailand mempelajari bahasa Indonesia atas dasar beragam motif. Atase Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan bahwa tingginya minat masyarakat Thailand untuk mempelajari bahasa Indonesia itu perlu diapresiasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Selain itu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa juga diharapkan melihat fenomena ini sebagai peluang yang strategis untuk menyebarluaskan bahasa Indonesia sehingga ada langkah-langkah nyata yang dapat dilakukan untuk mengelola tingginya minat belajar bahasa Indonesia masyarakat Thailand.
Dalam kesempatan ini, tim Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa juga disambut oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand, H.E. Ahmad Rusdi. Di sela-sela kepadatan agendanya, Duta Besar menyempatkan diri untuk bertemu dengan tim Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan menyampaikan bahwa KBRI Bangkok mendukung sepenuhnya upaya internasionalisasi bahasa Indonesia, khususnya terkait dengan pembentukan Tempat Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (TUKBI) di KBRI Bangkok.
Keesokan harinya, 27 Juni 2018 pukul 09:00 waktu setempat, KBRI Bangkok bekerja sama dengan Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menyelenggarakan sosialisasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). Kegiatan sosialisasi itu langsung dilanjutkan dengan ujicoba tes. Sebanyak 20 peserta yang berasal dari kalangan dosen, mahasiswa, serta warga Thailand yang telah mempelajari bahasa Indonesia mengikuti ujicoba tes dengan penuh antusias. Ujicoba tes ini bukanlah simulasi biasa, melainkan tes UKBI standar. Dengan mengikuti tes UKBI standar, kemahiran berbahasa peserta akan diuji dalam tiga aspek, yakni aspek menyimak, aspek membaca, dan aspek merespons kaidah. Peserta juga akan mendapatkan sertifikat sebagai tanda bukti kemahiran mereka dalam menggunakan bahasa Indonesia.
Satu hari setelah ujicoba tes dilaksanakan, rekap nilai hasil tes para peserta diserahkan oleh tim Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa kepada Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Mustari, M.Pd. Dari hasil tes ini, tampak seberapa mahir para peserta menggunakan bahasa Indonesia. Ke depannya, direncanakan tes UKBI ini tidak hanya diikuti oleh penutur jati bahasa Indonesia saja, melainkan juga diikuti oleh masyarakat bukan penutur jati bahasa Indonesia (warga asing) yang mempelajari bahasa Indonesia. Dengan mengikuti UKBI, kemahiran mereka dalam menggunakan bahasa Indonesia telah diakui secara sah oleh pemerintah Indonesia, dalam hal ini melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Segera setelah menyerahkan hasil ujicoba tes UKBI, tim Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa kembali ke Jakarta. Kepulangan mereka ke tanah air bukanlah pertanda bahwa upaya penyebaran bahasa Indonesia ke ranah internasional sudah selesai dan berhenti sampai di sini. Tim Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa kembali ke Indonesia dengan membawa sejumlah hal yang akan ditindaklanjuti. Masih banyak persiapan yang harus dilakukan, baik oleh pihak KBRI Bangkok maupun oleh Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, untuk merealisasikan disahkannya KBRI Bangkok sebagai Tempat Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (TUKBI). Semoga di kemudian hari seiring dengan disahkannya KBRI Bangkok sebagai TUKBI, KBRI Bangkok dapat menjadi salah satu ujung tombak Indonesia untuk mewujudkan cita-cita konstitusi yang menghendaki menjadikan bahasa Indonesia dikenal dan dimanfaatkan secara luas sebagai bahasa internasional.


