Workshop Pengembangan SILN SI Bangkok dan SI Yangon

Pada hari Rabu 12 Juni 2019 lalu, KBRI Bangkok menerima kunjungan tim koordinasi terkait penyelenggaraan Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN), yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Akreditasi Nasional, dan Kepala Sekolah SI Yangon, Myanmar. Kunjungan delegasi ini disambut oleh Duta Besar Ahmad Rusdi dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Mustari, M.Pd di Wisma Indonesia. Kelanjutan kunjungan ini adalah workshop membahas pengembangan SILN, terkhusus SILN di Bangkok dan Yangon. Inti pokok yang dibahas dalam workshop ini adalah rencana penggabungan Sekolah Indonesia Yangon dan Sekolah Indonesia Bangkok dengan menggunakan metode Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) melalui pendidikan berbasis online. SILN sendiri adalah sekolah yang dibangun dan diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia di luar negeri yang ditujukan untuk anak warga negara Indonesia di negara luar yang memiliki perwakilan Indonesia. SILN yang telah tersebar di berbagai belahan dunia ini berada di bawah kontrol Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; dan Kedutaan Republik Indonesia di negara akreditasi.

Pada workshop tersebut, perwakilan Kemendikbud menyampaikan bahwa diskusi yang ada dibutuhkan untuk menjajaki hak anak bangsa di luar negeri melalui Sekolah Indonesia. Upaya ini merupakan bentuk dari pengabdian terhadap negara dengan menjadikan Sekolah Indonesia sebagai pusat pendidikan baru di luar negeri. Tim koordinasi juga berdiskusi terkait persiapan, kerangka, dan kerjasama yang dapat dilakukan dengan perwakilan Republik Indonesia di Thailand. Hal ini, sebagaimana disampaikan oleh Duta Besar, disebabkan Sekolah Indonesia di Thailand sudah bergerak dengan cukup baik. Banyak alumni yang berasal dari sekolah tersebut dan mendapatkan posisi yang cukup baik di lembaga kepemerintahan Indonesia di luar negeri; seperti di Jenewa dan New York. Selain itu, beberapa di antaranya juga menjadi tokoh masyarakat, pengusaha, artis, bankir, wartawan, dokter, dan lainnya.

Penggabungan SILN di Bangkok dan Yangon disambut baik dan didukung penuh oleh Duta Besar dengan menggunakan platform rumah belajar yang tidak dipungut biaya apapun. Dengan bantuan platform digital serta sumber daya manusia yang baik di Bangkok dan Yangon, diharapkan program ini mampu mendongkrak kualitas pendidikan. Sekolah Indonesia akan menekankan pada pendidikan karakter dan budaya, termasuk dalamnya akan menjunjung tinggi prinsip transparansi. SILN sudah melakukan berbagai kegiatan untuk mempromosikan Indonesia di negara luar; yakni melalui berbagai pertunjukan budaya dan pariwisata. Pada sesi workshop, ada pemaparan strategi dan alternatif dalam perencanaan pelaksanaan program oleh Kepala Bagian Perencanaan biro PKLN Kemendikbud, Faturrahman, Ph.D.; Asesor BAN, Professor Aris Munandar, M.Pd.; Kepala Subbagian Fasilitasi Atdikbud, Rekso, M.A.; Kepala Sekolah SIB, Olih Sodikul Hikmah; dan Kepala Sekolah SIY, Cucu Junedi.

Setelah itu, tim koordinasi bersama dengan Atdikbud serta guru-guru Sekolah Indonesia Bangkok melakukan pendalaman di Sekolah Indonesia Bangkok dengan melakukan pemaparan terkait Sekolah Indonesia Bangkok dan sistem pendidikannya. Pertemuan tersebut juga memaparkan Sekolah Indonesia Yangon dan keadaan terkait di Yangon. Pertemuan kemudian diakhiri dengan penyusunan tim pelaksana program yang telah dibahas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *