
Pada hari Rabu, 15 Januari 2020 silam, Lingkung Seni Tradisional (LISTRA) Universitas Katolik Parahyangan melakukan kunjungan ke KBRI Bangkok setelah sebelumnya sukses melakukan misi budaya dengan merepresentasikan Indonesia di dalam acara tahunan Thailand International Folklore Festival yang diselenggarakan di Provinsi Chanthaburi, Thailand Timur, pada tanggal 7-14 Januari 2020. Terdapat 30 orang hadir dalam kunjungan tersebut yang terdiri atas anggota LISTRA yang keseluruhannya merupakan kalangan mahasiswa dan beberapa orang dari sanggar tari berdomisili Tasikmalaya yang perannya sangat esensial dalam melatih keterampilan beserta kreativitas dari unit tari tersebut.
Kunjungan ini disambut baik oleh pihak kantor Atase Pendidikan dan Budaya KBRI Bangkok yang diwakili oleh staf Atdikbud, Sari Suharyo. Dalam sambutannya, Sari Suharyo mengekpsresikan rasa bangga yang luar biasa terhadap para mahasiwa yang telah memainkan perannya dengan baik dalam mempromosikan budaya Indonesia di kancah internasional—terutama di Thailand—melalui misi budaya yang dilakukan dengan menampilkan beberapa tarian tradisional Nusantara seperti Tari Merak asal Jawa Barat dan Tari Ratoh Jaroe dari Nanggroe Aceh Darussalam di dalam rangkaian Thailand International Folklore Festival. Menurutnya, varian soft diplomacy yang dimanifestasikan melalui promosi budaya ini merupakan salah satu cara yang efektif dalam membangun citra Indonesia yang positif beserta memperkenalkan kekayaaan Nusantara ke khalayak Thailand. Hal ini dikarenakan masyarakat Thailand disinyalir mempunyai ketertarikan yang amat kuat terhadap segala hal yang berbau dengan hiburan, terutama budaya Indonesia yang dinilai memiliki varietas yang beragam dan mengagumkan.
Perwakilan LISTRA Universitas Katolik Parahyangan, Albert Vicky Chandra, yang sekaligus diketahui sebagai Ketua Penyelenggara Misi Budaya ke Thailand ini menyampaikan rasa terima kasihnya karena telah diberikan kesempatan untuk bisa melakukan kunjungan ke KBRI Bangkok. Ia juga menyetujui bahwa masyarakat Thailand terlihat antusias saat penampilan LISTRA yang notabene-nya merupakan representasi Indonesia, bahkan beberapa dari mereka justru ikut bergabung pada saat LISTRA sedang menyajikan Tari Ratoh Jaroe. Pada momen ini pula, LISTRA sebagai unit kegiatan mahasiswa yang eksistensinya telah hadir sejak tahun 1970 berharap agar dapat mempertahankan legasi untuk tetap mempromosikan budaya Indonesia di mata internasional.
